Iman artinya
percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila
melakukan perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat
maka balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada Hari
Akhir. Akhlak yang baik akan dibalas dengan syurga dan kenikmatannya.
b.
Pendekatan
secara langsung Artinya melaui Al-Qur’an. Sebagai seorang muslim harus menerima
Al-Qur’an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apapun yang tertera di dalamnya
wajib diikuti. Misalnya, Al-Qur’an melarang untuk saling berburuk sangka firman
Allah dalam QS. 49:12
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬ۖ
وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن
يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ
ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang
lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
c.
Pendekatan
tidak secara langsung
Yaitu dengan
upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-kejadian malapetaka
yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.
Dari hal di atas, intinya adalah latihan
dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan
dijadikan kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi.
Motivasi yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi
perintah Allah dan takut akan siksa-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar